CARA KITA MEMANDANG YESUS, MENENTUKAN BAGAIMANA DAN APA YANG KITA TERIMA DARI YESUS

KSW_6804B.jpg

Kita lihat firman Tuhan dari Markus 8:27-29: 27Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" 28Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." 29Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias! Di sini Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, kata orang, siapakah Aku ini? Ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, ada yang mengatakan Elia, ada yang mengatakan seorang dari para nabi, dan lain sebagainya, ini baru kata orang. Kemudian Yesus bertanya lagi kepada murid-murid-Nya, tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? Maka salah seorang murid-Nya yang bernama Petrus menjawab, Engkau adalah Mesias.

Kalau sekarang kita yang ditanya, siapakah Yesus? Kalau kita ditanya siapakah Yesus, maka jawaban kita tergantung dari bagaimana caranya kita memandang Yesus. Kalau kita memandang Yesus hanya sebagai manusia biasa, maka kita akan menjawab, Yesus hanya manusia biasa, sama seperti kita, Yesus bisa merasakan lapar, Yesus bisa merasakan haus, Yesus bisa merasakan sedih, dan lain sebagainya.

Kalau kita memandang Yesus sebagai Juruselamat kita, maka kita akan menjawab Yesus adalah Juruselamatku. Kalau kita memandang Yesus sebagai Penebus kita, maka kita akan menjawab Yesus adalah Penebusku. Kalau kita memandang Yesus sebagai Penyembuh kita, maka kita akan menjawab Yesus adalah Penyembuhku. Kalau kita memandang Yesus sebagai Gembala kita, maka kita akan menjawab Yesus adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku. Amin! Jadi kalau kita ditanya siapakah Yesus? Maka jawaban kita tergantung dari cara kita memandang Yesus.

Dan cara kita memandang Yesus akan menentukan bagaimana caranya kita bisa menerima sesuatu dari Yesus dan apa saja yang bisa kita terima dari Yesus. Di saat kita butuh kesembuhan, kalau kita memandang Yesus adalah Penyembuh kita, maka kita akan menerima kesembuhan dari Yesus. Amin!

Sebaliknya di saat kita butuh kesembuhan, tetapi kita hanya memandang Yesus sebagai manusia biasa, kita tidak akan pernah menerima kesembuhan dari Yesus. Sebagaimana orang-orang di Nazareth, mereka hanya memandang Yesus sebagai manusia biasa, sama seperti mereka, waktu mereka memandang Yesus sama seperti mereka, apa yang mereka terima dari Yesus?

Matius 13:53-58: 53Setelah Yesus selesai menceriterakan perumpamaan-perumpamaan itu, Ia pun pergi dari situ. 54Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 55Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 56Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" 57Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." 58Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ. Jadi kebanyakan orang-orang di Nazareth, tempat di mana Yesus dibesarkan, Yesus lahir di Betlehem, dibesarkan di Nazareth, mereka hanya melihat Yesus sebagai manusia biasa, bukankah Dia anak tukang kayu, bukankah ibu-Nya bernama Maria, dan saudara-saudara-Nya Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas. Dan bukankah saudara-saudaranya-Nya perempuan semuanya ada bersama kita?

Alkitab menceritakan, semua orang menjadi kecewa, menolak Yesus, tidak percaya sama Yesus, karena buat mereka tidak masuk akal, itu sebabnya mereka hanya memandang Yesus sebagai manusia biasa. Jadi cara mereka memandang Yesus akan menentukan bagaimana dan apa yang bisa mereka terima dari Yesus.

Karena mereka hanya memandang Yesus sebagai manusia biasa, maka apa yang bisa mereka terima dari Yesus? Ayat 58: 58Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ. Dengan kata lain mereka tidak menerima apa-apa dari Yesus, nothing! Mereka tidak menerima apa-apa!

Bahkan sampai hari ini, banyak-orang-orang di dunia ini, termasuk filosofi-filosofi dunia, pemikir-pemikir dunia, mereka hanya memandang Yesus sebagai orang yang memberikan teladan yang baik, mereka hanya memandang Yesus sebagai orang yang memberikan contoh yang baik  di dalam hidup.

Mereka mengatakan kalau saja semua orang di dunia ini bisa hidup sama seperti Yesus, maka dunia ini akan menjadi dunia yang lebih aman. Yesus datang ke dalam dunia ini bukan hanya sekedar untuk memberi contoh bagaimana caranya hidup yang baik, tetapi lebih daripada itu Yesus datang ke dalam dunia ini supaya kita punya hidup dan punya dalam segala kelimpahan!

Jadi cara kita memandang Yesus akan menentukan bagaimana kita bisa menerima sesuatu dari Yesus dan cara kita memandang Yesus juga akan menentukan apa saja yang bisa kita terima dari Yesus. Bagaimana cara menerima dan apa saja yang bisa kita terima dari Yesus?

Yang pertama, bagaimana cara menerima sesuatu dari Yesus, berbicara tentang sulit atau tidak sulit, instan atau tidak instan kita bisa menerima sesuatu dari Yesus, dan ini tergantung dari cara kita memandang Yesus. Alkitab mengatakan Ia yang tidak menyayangkan anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Dengan kata lain, waktu Allah memberikan Yesus buat kita sesungguhnya Allah sudah memberikan segala sesuatu buat kita, kesembuhan, kesehatan, berkat, kemuliaan, perlindungan, dan lain sebagainya. Jadi waktu Allah memberikan Yesus, sesungguhnya Allah sudah memberikan segala sesuatu buat kita. Amin!

Kita sudah menerima atau belum segala sesutau yang Allah sudah berikan, kita cepat menerima atau lambat menerima segala sesuatu yang Allah sudah berikan, dengan kata lain bagaimana caranya kita menerima segala sesuatu yang Allah sudah berikan, tergantung dari cara kita memandang Yesus! Kita bandingkan kedua cerita ini, Matius 8:5-8 dan Markus 5:22-23.

Matius 8:5-8: 5Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 6"Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 7Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." 8Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Di sini diceriterakan ada seorang perwira Romawi, perwira ini bukan orang percaya, perwira ini datang sama Yesus, menceritakan sama Yesus tentang keadaan hambanya yang sedang sakit di rumahnya. Perhatikan baik-baik, perwira ini tidak minta Yesus datang ke rumahnya untuk doakan hambanya, tetapi perwira ini hanya minta Yesus katakan sepatah kata saja tentang hambanya, maka perwira ini percaya hambanya yang ada di rumah pasti sembuh. Amin!

Kita bandingkan dengan Markus 5:21-23: 21Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, 22datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup. Di sini diceritakan ada seorang kepala rumah ibadat, namanya Yairus, anak perempuannya sakit, bahkan Alkitab mengatakan anaknya hampir mati. Waktu Yairus ketemu Yesus, Yairus memohon sama Yesus, anak perempuanku sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya dia selamat dan tetap hidup. Yairus percaya anaknya akan selamat dan tetap hidup, kalau Yesus datang ke rumahnya dan menumpangkan tangan atas anaknya.

Sekarang pertanyaannya apakah hambanya seorang perwira sembuh? Apakah anaknya Yairus juga sembuh? Hamba perwira sembuh, anak Yairus juga sembuh. Dua-duanya sembuh tetapi cara mereka menerima kesembuhan berbeda. Kenapa berbeda, karena cara mereka memandang Yesus juga berbeda.

Perwira Romawi, sekalipun dia bukan orang percaya, tetapi perwira ini tahu betul siapa Yesus. Perwira Romawi ini percaya, Yesus tidak perlu datang ke rumahnya, hanya mengatakan sepatah kata saja, maka hambanya yang terbaring sakit di rumah sembuh. Dan hambanya sembuh. Amin!

Berbeda dengan Yairus, dia kepala rumah ibadat, Yairus percaya kalau Yesus datang ke rumahnya, tumpangkan tangan atas anaknya yang sekarat, anaknya sembuh! Yairus minta Yesus datang, karena cara Yairus memandang Yesus berbeda dengan perwira Romawi. Itu sebabnya cara mereka menerima juga beda, perwira Romawi, Yesus tidak perlu datang ke rumahnya, hambanya sembuh. Yairus, Yesus harus datang ke rumahnya, anaknya baru sembuh.

Percayakah kita, bahwa saat ini, untuk bisa menerima kesembuhan kita tidak perlu maju ke depan altar call, ditumpangin tangan, cukup terima perjamuan kudus di tempat duduk kita, oleskan minyak urapan di bagian yang sakit, percaya Yesus ada di dalam kita, kita pasti sembuh?  Apakah kita percaya? Tergantung dari cara bagaimana kita memandang Yesus!

Kalau ada keluarga kita yang sakit di rumah, di rumah sakit, di luar kota, di luar negeri, percayakah kita, kita hanya cukup berdoa sendiri, memperkatakan perkataan iman kesembuhan untuk keluarga kita, di dalam nama Tuhan Yesus, maka keluarga yang sakit  sembuh? Apakah kita percaya? Tergantung dari cara bagaimana kita memandang Yesus!

Kalau di masa resesi ekonomi seperti ini, sekalipun orang-orang pada ribut penjualan turun, order turun, omzet turun, usaha sudah banyak yang tutup, karyawan banyak yang di phk, percayakah kita, sama janji Tuhan bahwa seribu boleh rebah di sisimu, sepuluh ribu di sebelah kanamu, tetapi semuanya itu tidak akan pernah menimpa kita? Apakah kita percaya? Tergantung dari cara kita memandang Yesus!

Sekalipun orang-orang pada ribut penjualan turun, orderan turun, omzet penghasilan turun, usaha sudah banyak yang tutup, karyawan sudah banyak yang di phk, seribu orang boleh rebah di sisi kita, sepuluh ribu di sebelah kanan kita, kalau kita percaya, bahwa semuanya itu tidak akan pernah menimpa kita. Di lidah bibir-Nya Allah tidak ada dusta, firman-Nya tidak ada yang gagal, firman-Nya tidak ada yang sia-sia buat orang yang percaya, kalau kita percaya maka usaha kita akan tetap diberkati, neraca kita tidak pernah turun selalu naik. Kalau orang-orang banyak yang diphk, tetapi karier kita tetap diberkati, kita tidak turun tetapi terus naik, tidak jadi ekor, tetapi terus naik jadi kepala, diberkati berlipat kali ganda. Amin!

Yang kedua, apa saja yang bisa kita terima dari Yesus? Apa saja yang bisa kita terima dari Yesus, seperti tadi yang saya katakan, tergantung dari cara kita memandang Yesus! Yang pertama, Galatia 3:13-14: 13Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 14Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. Kalau berbicara tentang hukum Taurat, maka di situ ada berkat dan ada kutuk. Kalau kita setia melakukan semua hukum Taurat maka yang datang sama kita adalah berkat. Kalau kita tidak setia melakukan semua hukum Taurat yang datang sama kita adalah kutuk. Yesus sudah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk, mati di atas kayu salib, supaya, kalau kutuknya sudah ditebus, kutuknya masih ada? Kutuknya stop! Kutuk stop, supaya di dalam Dia hanya berkat yang bisa datang kepada kita!

Bagaimana cara menerimanya? Kalimat yang terkahir ayat 14, sehingga oleh iman! Bagaimana cara menerimanya? Dengan iman! Kalau kita buka toko setiap pagi, pergi ke kantor setiap pagi, kita bisa katakan Yesus sudah menebus saya dari kutuk hukum Taurat, kemanapun aku melangkah aku pasti diberkati, sepanjang hari ini yang aku kerjakan Tuhan buat berhasil. Amin!

Kalau anak-anak kita mau pergi sekolah, kita bisa tumpangin tangan di atas kepala anak-anak kita, Yesus sudah menebus anak-anakku dari kutuk hukum Taurat, anak-anakku diberkati, buah kandunganku diberkati, pandai cerdas sepuluh kali lipat lebih dari orang-orang dunia. Amin!

Kalau kita menyadari setiap saat, di manapun, kapanpun, apapun situasi, Yesus adalah Penebus  kita, Yesus sudah menebus kita dari kutuk hukum Taurat, kutuk stop, tidak ada kutuk lagi yang bisa datang sama kita, yang bisa terjadi dalam hidup kita hanya berkat, maka tidak akan ada kutuk di dalam hidup kita, hidup kitadi bumi seperti di sorga.

2Korintus 5:21: 21Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.  Kita harus selalu mengingat ayat ini, ini ayat yang harus selalu kita ingat, tentang apa yang terjadi di atas kayu salib, yaitu pertukaran tempat, Yesus gantikan posisi kita, kita gantikan posisinya Yesus, waktu Yesus gantikan posisi kita, Yesus menerima semua dosa kita, waktu kita gantikan posisinya Yesus, kita menerima kebenaran-Nya Yesus. Amin!

Dan kebenaran yang kita terima bukan sembarang kebenaran, tetapi kebenaran-Nya Yesus, kalau boleh saya bilang kebenaran yang kita terima adalah kebenaran kelas satu, first-class righteousness. Amin! Jadi Yesus adalah kebenaran kita, kebenaran kita bukan perbuatan kita.                                            

Sebagaimana waktu Yesus menerima dosa kita, di atas kayu salib Allah memperlakukan Yesus sebagaimana layaknya orang-orang yang berdosa, itu sebabnya Yesus dihancurkan, Yesus diremukkan. Demikian juga waktu kita menerima kebenaran-Nya Yesus, Allah memperlakukan kita sekelas dengan Yesus, artinya Bapa akan memperlakukan kita sebagaimana Allah memperlakukan Yesus sebagai anak-Nya yang paling Allah sayang.

Yohanes 10:1-11: 1"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 2tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 3Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 4Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 5Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." 6Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 7Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 8Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 9Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. 11Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; Di ayat yang ke-7, Yesus berkata Akulah pintu ke domba-domba itu, apa maksudnya?  Kandang domba pada waktu jaman Yesus tidak sama seperti kandang-kandang domba jaman sekarang, pada jaman itu mereka menggunakan gua-gua sebagai kandang, tidak ada daun pintunya. Untuk jenis kandang yang seperti ini, setelah dombanya masuk, gembalanya harus tidur di pintu masuk gua, sehingga gembala berfungsi sebagai pintu. Itu sebabnya Yesus berkata Akulah pintu. Dan di ayat yang ke-11 Yesus juga berkata Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.

Waktu Yesus memberitahukan kepada murid-murid-Nya, Akulah pintu, Akulah gembala yang baik, dengan kata lain Yesus ingin memberitahukan kepada murid-murid-Nya, di dalam kandang dimana Yesus jadi pintu dan jadi gembala-Nya, domba-domba-Nya pasti aman, terproteksi secara sempurna tidak kekurangan suatu apapun, mata-Nya selalu tertuju kepada domba-domba-Nya.

Dan kalau Yesus ada di jalan masuk ke kandang, tidak akan ada, tidak akan pernah yang jahat yang berasal dari luar kandang, bisa masuk dan menyentuh domba-domba-Nya, sekalipun ada yang mau coba-coba masuk, maka dia akan berhadapan dengan Yesus terlebih dulu, karena Yesus adalah pintu kepada domba-domba.

Akhir-akhir ini kelihatannya dunia semakin hari semakin jahat, tetapi kalau kita mengetahui bahwa Yesus adalah pintu dan gembala yang baik buat kita, maka kalau yang jahat mau datang sama kita, kita sudah diproteksi ganda, double protection! Yesus adalah pintu dan Yesus adalah gembala yang baik buat kita! Amin !

Sebagai pintu, Yesus tidak akan pernah membiarkan sesuatu yang jahat, kutuk, malapetaka, tulah mendekat dan datang sama kita, karena sebagai gembala yang baik, Yesus sudah berikan nyawa-Nya, Yesus curahkan darah-Nya, darah-Nya yang tercurah akan memproteksi kita, akan mengcover kita, maka segala yang jahat tidak berkuasa atas kita.

Yesus naik ke sorga duduk di sebelah kanan Allah, sebagai Imam Besar bagi kita. Fungsi Imam Besar di dalam jaman Perjanjian Lama adalah sebagai perantara antara Allah dengan umat-Nya, 1Yohanes 2:1-2: 1Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. 2Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.  Kita perhatikan baik-baik, di sini dikatakan kita mempunyai seorang pengantara, bahasa aslinya adalah Advocate, Lawyer. Apa fungsinya seorang advocate, seorang pengacara? Mendampingi dan membela orang yang dituntut, betul?

Kalau kita bisa bayangin ilustrasinya, Allah sebagai Hakim, Yesus duduk di sebelah kanan-Nya sebagai perantara kita, pembela kita, advocate kita, lawyer kita. Kemudian ketika iblis datang menghakimi kita, kamu sudah berbuat sesuatu yang salah, kamu sudah berbuat sesuatu yang tidak benar, dan lain sebagainya. Apa kedudukan-Nya Yesus? Advocate kita, lawyer kita.

Jadi kalau iblis menghakimi dan menuntut kita, maka Yesus akan berkata, Bapa apa yang dikatakan iblis memang benar, tetapi darah-Ku sudah membayar lunas semua perbuatan  yang iblis tuduhkan kepadanya. Amin!

Kemudian iblis mulai menambahkan lagi, orang ini juga tidak pernah baca Alkitab, tidak pernah berdoa, dan pagi hari ini dia telah berdusta besar, menipu orang. Maka Yesus akan berkata lagi, Bapa, apa yang iblis laporkan memang benar, tetapi darah-Ku, sudah membayar lunas semua kegagalan yang telah dilakukannya. Amin!

Maka kita percaya, Bapa di sorga akan berkata, kasus ditutup, apa yang dilakukannya, semua kegagalannya, pelanggarannya sudah dibayar lunas! Kasus berikutnya! Next! Amin! Kita harus mengerti, saat ini di sorga, Yesus senantiasa membela kita, dan Yesus selalu memastikan bahwa kita menerima segala sesuatu yang Yesus sudah selesaikan di atas kayu salib, kesembuhan, perlindungan, dan berkat-berkat yang lain.

Yesus rela mengalami penderitaan yang amat sangat, untuk membayar semua pelanggaran kita, semua kegagalan kita dengan hidup-Nya supaya hari ini kita bisa menerima berkat-berkat Tuhan, bukan hanya berkat, bukan hanya menerima berkat, tetapi supaya hari ini tidak ada lagi yang bisa mendakwa kita, yang menuntut kita, atas semua kegagalan kita, atas semua pelanggaran kita, itu sebabnya Alkitab mengatakan tidak ada lagi penghukuman buat orang-orang yang ada di dalam Yesus Kristus!