PELAJARAN DARI ISTERI LOT

KSW_6250B.jpg

Hari ini kita akan sama-sama belajar dari peristiwa Abraham dan Lot, ini sangat penting sekali, terutama kita akan belajar dari isterinya Lot. Abraham dan Lot adalah orang yang sangat diberkati Tuhan, bahkan Alkitab mengatakan mereka sangat kaya. Dan perlu kita ketahui bahwa Abraham dan Lot adalah orang-orang yang hidupnya di bawah kasih karunia Tuhan, dengan kata lain kalau mereka diberkati, kalau mereka kaya semuanya karena kasih karunia dan kebaikan Tuhan.

Alkitab juga mengatakan kedua-duanya, Abaraham dan Lot adalah orang benar, Abraham orang benar, dan Lot juga orang benar. Tetapi cara hidup Abraham berbeda dengan cara hidupnya Lot, itu sebabnya pada akhirnya Abraham sangat diberkati, tetapi Lot habis-habisan. Kenapa bisa terjadi demikian?

Alkitab mengatakan Abraham menetap di tanah Kanaan, Lot memilih menetap di daerah Lembah Yordan yang banyak airnya, di mana terdapat kota Sodom dan Gomora. Di dalam Alkitab, Sodom dan Gomora menggambarkan gaya hidup orang yang berdosa. Apa yang terjadi sama Lot, waktu Lot tinggal di Sodom?

Kejadian 14:11-16: 11Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi. 12Juga Lot, anak kita Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi -- sebab Lot itu diam di Sodom. 13Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, kita Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram. 14Ketika Abram mendengar, bahwa anak kitanya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan. 15Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik. 16Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak kitanya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya. Waktu Lot tinggal di Sodom, Sodom pernah diserang oleh musuh, waktu Sodom diserang oleh musuh, Lot ditawan oleh musuh, harta bendanya dirampas. Perhatikan baik-baik, Lot adalah orang benar, kenapa hal ini bisa terjadi sama Lot? Alkitab mengatakan sebab Lot tinggal di Sodom, dengan kata lain ini konsekuensi yang harus Lot tanggung ketika Lot tinggal di Sodom.

Sekalipun Abraham datang menyelamatkan Lot, mengembalikan semua harta bendanya, anak-anaknya termasuk semua orang-orangnya, perempuan-perempuannya, Lot tetap tidak mau belajar dari kejadian ini, bahwa tinggal di Sodom ada konsekuensinya, Lot tetap kembali ke Sodom.

Dan pada akhirnya, Sodom dan Gomora dihancurkan, harta benda Lot habis, Lot keluar dari Sodom hanya membawa pakaian yang melekat di badannya, bahkan Lot kehilangan isterinya. Lot memang tetap selamat, Tuhan tetap selamatkan Lot karena Lot orang benar, tetapi ini konsekuensi yang harus Lot tanggung ketika Lot tinggal di Sodom.

Sodom berbicara tentang gaya hidup orang berdosa, banyak orang Kristen yang hidupnya masih bermain-main dengan dosa, dengan kata lain banyak orang Kristen yang hidupnya masih jatuh bangun dalam dosa, sekalipun mereka sudah banyak melihat dan mengalami pertolongan Tuhan di dalam hidupnya.

Ingat jangan bermain-main sama dosa, memang hidup kita tidak lagi di bawah hukum Taurat, memang tidak lagi ada penghukuman buat orang-orang yang ada di dalam Yesus, tetapi setiap dosa yang kita perbuat pasti ada konsekuensinya. Dan kita harus mengerti bahwa konsekuensi berbeda dengan hukuman dari Tuhan.

Kalau kita sering berbohong, sering menipu orang, maka tidak akan ada orang yang mau berteman sama kita, kalau tidak ada orang yang mau berteman sama kita ini bukan hukuman dari Tuhan, tetapi ini namanya konsekuensi. Kalau kita bisnis, tipu sana, tipu sini, maka tidak ada lagi yang mau bisnis sama kita, ini bukan hukuman, tetapi ini namanya konsekuensi.

Kalau anak-anak muda pacaran dan melakukan hubungan sex sebelum nikah, sehingga pasangannya hamil, kemudian harus menikah, putus sekolah sampai SMA, kerja hanya seadanya, sehingga hidupnya susah, ini bukan hukuman dari Tuhan, tetapi ini yang namanya konsekuensi.

Kita taruh tangan kita di dalam api, tangan kita terbakar, ini bukan hukuman, tetapi ini namanya konsekuensi. Kalau kita mencuri, kalau kita membunuh, sekalipun kita orang Kristen kita akan dipenjara, itu bukan hukuman dari Tuhan, tetapi ini namanya konsekuensi.

Tetapi sekarang masih banyak di antara kita yang berpikir, setiap kali kita berbuat salah atau setiap kali kita berbuat dosa, ketika ada konsekuensi yang harus kita terima, kita berpikir apa yang kita terima bukan sebagai konsekuensi tetapi apa yang kita terima adalah hukuman dari Tuhan akibat dosa yang kita perbuat.

Atau ketika sesuatu yang buruk terjadi sama kita, kebanyakan kita langsung berpikir, kita salah apa yah sehingga Tuhan tegur gua kita gini. Anak kita sakit, kita berpikir, kita salah apa yah kok anak kita sakit. Bisnis kita selama 3 hari omzetnya kurang, kita mulai berpikir, kita salah apa yah Tuhan, kok omzet kita turun banget.

Atau ketika kita lihat orang mengalami musibah, kita langsung berpikir, nah loh rasain lo makanya jangan main-main sama Tuhan kalau Tuhan sudah sentil memang enak. Kalau Tuhan sudah tegor memang enak. Sekarang pertanyaannya, apakah sikap Tuhan masih seperti ini sama kita sekarang? Kalau kita buat dosa Tuhan langsung hukum kita? Kalau kita buat salah Tuhan langsung sentil kita? Apakah sikap Tuhan demikian sekarang?

Masih ingat cerita tentang seorang anak yang hilang? Seorang bapak mempunyai dua anak laki-laki, yang bungsu berkata sama bapaknya, berikanlah kepadaku harta milik kita yang menjadi bagianku. Lalu bapaknya membagi-bagikan harta kekayaannya kepada mereka.

Alkitab mengatakan beberapa hari kemudian, anak yang bungsu ini menjual seluruh harta miliknya dan pergi ke negeri yang jauh, di sana dia memboroskan harta miliknya dengan berfoya-foya bersama pelacur-pelacur, sehingga hartanya habis sampai melarat, ketika timbul bahaya kelaparan, karena tidak punya apa-apa lagi, anak ini bekerja sama seorang majikan menjadi penjaga babi.

Sekarang pertanyaannya, sejak anak ini keluar dari rumah bapaknya, apakah bapaknya merancangkan hukuman buat anaknya supaya uangnya habis, miskin, bangkrut, melarat dengan mengirim pelacur-pelacur? No! Apakah bapaknya buat kandang babi, untuk mengajar anaknya, bagaimana rasanya kerja di kandang babi? No! Di luar rumah bapaknya memang sudah ada pelacur, di luar rumah bapaknya memang sudah ada kandang babi.

Bahkan ketika anaknya pulang, tidak ada satupun perkataan yang keluar dari mulut bapaknya yang menyinggung perbuatan anak ini, makanya jangan kurang ajar sama bapak, makanya jangan pergi dari rumah, makanya jangan main pelacur, lihat sekarang lo sudah sama kaya babi, dan lain sebagainya, tidak ada satupun.

Waktu ketemu anak yang bungsu, bapaknya hanya mencium anak ini, ambil jubah, pakaikan cincin, kenakan kasut, ambil lembu tambun, potong, pesta. Tidak ada kata-kata penghukuman sedikitpun. Inilah isi hati dan sikap Bapa di sorga sekarang sama kita.

Sekalipun kita jahat, sekalipun kita dosa, sekalipun kita datang ke gereja dengan motivasi yang tidak benar, cuma mau berkat, cuma mau sembuh, ini isi hati dan sikap Bapa di sorga, Dia tidak akan marah sama kita, Dia tidak akan kasih kita penyakit, Dia tidak akan kutuk kita, Bapa di sorga akan tetap mengasihi kita dan Bapa di sorga tetap akan memberkati kita dengan apa yang  terbaik!

Jadi kita harus mengerti, memang kalau kita baca Perjanjian Lama, setiap kali bangsa Israel berbuat dosa, setiap kali bangsa Israel berbuat sesuatu yang salah, setiap kali bangsa Israel berbuat sesuatu yang membuat hati Allah sakit, Allah langsung menghukum bangsa Israel, dengan kutuk, sampar, malapetaka, dan lain sebagainya. Kenapa? Karena Allah adalah Kudus, artinya Allah harus menghukum setiap orang yang berdosa.

Tetapi sejak Yesus mati di atas kayu salib, segala sesuatunya sudah berubah. Everything has changed! Kita hidup pada jaman sesudah Yesus mati di atas kayu salib. Amin! Alkitab mengatakan tidak ada penghukuman buat orang-orang yang ada di dalam Yesus.

Bukannya Allah mengurangi standard kekudusan-Nya. No! Allah adalah tetap Allah yang Kudus, artinya Allah harus menghukum setiap dosa kita. Tetapi ingat baik-baik, Allah adalah Kasih, artinya Allah mengasihi kita, Allah tidak bisa hukum dosa kita di tubuh kita. Itu sebabnya Allah berikan anak-Nya yang tunggal, nama-Nya Yesus.

Karena Allah mengasihi kita, Allah tidak bisa menghukum dosa kita di tubuh kita, itu sebab-Nya semua dosa kita ditanggungkan di tubuh anak-Nya, ketika semua dosa kita ditanggungkan di tubuh anak-Nya, Yesaya mengatakan dalam murka yang meluap Allah memalingkan muka-Nya sesaat, Yesus dihancurkan, Yesus diremukkan.

Selesai Allah hukum dosa kita di tubuh anak-Nya, Allah bersumpah, Aku tidak akan murka lagi sama kamu, Aku tidak akan menghardik kamu lagi, sebab biarpun gunung-gunung beranjak, bukit-bukit bergoyang kasih setia-Ku tidak akan pernah beranjak daripadamu. Itu sebabnya Alkitab mengatakan demikianlah sekarang tidak ada penghukuman buat orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus.

Jadi perlu kita mengerti bahwa kita hidup di jaman sesudah Yesus mati di atas kayu salib, kita hidup di jaman Perjanjian Baru, tidak ada penghukuman.  Ini sangat penting, betapa pentingnya kita menyadari bahwa sudah tidak ada penghukuman buat orang-orang yang ada di dalam Yesus!

Berbeda dengan Perjanjian Lama, seperti yang tadi dikatakan, setiap kali bangsa Israel berbuat dosa, setiap kali bangsa Israel berbuat sesuatu yang salah, setiap kali bangsa Israel berbuat sesuatu yang membuat hati Allah sakit, Allah langsung menghukum bangsa Israel, dengan kutuk, sampar, malapetaka, dan lain sebagainya.

Kalau kita hidup di jaman Perjanjian Baru, mentalnya jangan mental Perjanjian Lama. Dikit-dikit kita berpikir aduh Tuhan marah sama saya, aduh saya salah apa sampai anak saya sakit, saya salah apa sampai-sampai kok dagangan saya ga laku hari ini. Ini mental Perjanjian Lama, kita menganggap kita dosa Tuhan hukum, kita salah Tuhan hukum, kita melanggar Tuhan langsung hukum. Ini mental Perjanjian Lama.

Dan kita sebagai pelayanan, sebagai orang yang dipercayakan untuk melayani kita, kita juga harus menjadi pelayan-pelayan dari perjanjian yang baru. Kalau kita tetap menjadi pelayan-pelayan dari perjanjian yang lama, sedikit-sedikit mengatakan pak hati-hati pak, kalau Tuhan sudah marah, kalau Tuhan sentil, saya tidak tanggung jawab, ini sangat berbahaya buat kita. Kenapa?

2Korintus 3:6-8: 6Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. 7Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian 8betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh. Di sini dikatakan pelayan-pelayan perjanjian yang baru, tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh. Sebaliknya pelayan-pelayan perjanjian lama terdiri dari hukum yang tertulis yang mematikan, sehingga dikatakan pelayanan perjanjian lama memimpin kepada kematian.

Pelayan perjanjian lama selalu memfokuskan kita kepada dosa-dosa kita, jangan terima perjamuan kudus kalau kita masih berbuat dosa. Kita baru boleh terima kalau sudah tidak buat dosa, kalau halnya demikian kapan kita bisa menerimanya?

Tetapi pelayanan perjanjian baru, khususnya saya, kalau ada di antara kita yang berkata saya masih jatuh bangun dalam dosa, saya akan berkata, sini kita perjamuan kudus, justru waktu kita perjamuan kudus, kita akan diingatkan Yesus gantikan posisi kita, bebaskan kita dari kutuk, Yesus rela mengalami penderitaan yang amat sangat, supaya kita bisa disebut orang yang benar.

Waktu kita mengerti, apa yang Yesus lakukan buat kita, maka kita akan semakin jatuh cinta sama Yesus, waktu kita mengerti apa yang Yesus lakukan buat kita, kita punya kekuatan untuk bangkit, tinggalkan dosa kitadan hidup dalam kekudusan yang sesungguhnya. Hallelluia!

Jadi kalau mental kita tetap ada di perjanjian yang lama, kita tidak mengatakan bahwa kita tidak perlu lagi baca perjanjan lama, sampai hari ini kita masih baca perjanjian lama, bahkan kotbah kita juga banyak dari perjanjian lama, kalau kita baca perjanjian lama, kita harus bisa melihat gambaran tentang Yesus di dalamnya.

Kalau mental kita tetap ada di perjanjian yang lama, yang terdiri dari hukum tertulis yang mematikan, setiap kali buat dosa dihukum, setiap kali berbuat salah dihukum, setiap kali melanggar dihukum, hal seperti ini akan memimpin kita kepada kematian. Condemnation kill! Penghukuman membawa kematian! Kita harus ingat, sekarang kita hidup di akhir jaman, Yesus pernah berkotbah tentang akhir jaman, Yesus mengatakan demikian ingatlah akan isteri Lot! Apa yang bisa kita pelajari dari isteri Lot?

Kejadian 19:17, 24-26: 17Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap. 24Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; 25dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah. 26Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.  Di sini malaikat berkata kepada Lot dan keluarganya, larilah, selamatkan nyawamu, jangan menoleh ke belakang, jangan berhenti, lari ke pegunungan, supaya  engkau jangan mati lenyap. Jadi perintahnya jangan menoleh ke belakang, terus lari, supaya jangan mati lenyap!

Ayat 24, kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Tuhan, dari langit. Kita perhatikan baik-baik, setelah mereka lari, penghukuman Tuhan turun. Ayat 26, tetapi isteri Lot yang berjalan mengikutinya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.

Pertanyaannya waktu isterinya Lot menoleh ke belakang apa yang dilihat sama isterinya Lot? Dia lihat penghukuman Tuhan atas Sodom dan Gomora! Apa yang isterinya Lot lihat? Penghukuman Tuhan! Itu sebabnya isterinya Lot binasa! Itu sebabnya juga dikatakan penghukuman membawa kematian!

Tuhan Yesus mengatakan ingatlah isterinya Lot! Isteri atau mempelai menggambarkan gereja, menggambarkan kita. Siapa Lot? Keponakannya Abraham, apa artinya Lot? Lot berasal dari bahasa Ibrani, yang artinya, veil, tirai. Jadi isteri Lot menggambarkan gereja atau menggambarkan kita yang masih ditutup tirai, ada pemisah antara kita dengan Allah.

Dengan kata lain isteri Lot menggambarkan gereja yang pelayanannya atau kita yang mentalnya tetap ada di perjanjian lama, kita harus berbuat ini, kita harus berbuat itu, kalau tidak berbuat ini Allah akan hukum kita, kalau kita tidak berbuat itu, Allah tidak akan memberkati usaha kita, dan lain sebagainya.

Kalau kita ada di dalam gereja seperti ini, pelayanannya akan membawa kita kepada kematian, kalau kita sakit kita tidak akan pernah disembuhkan, sebaliknya kita akan mati, kenapa? Karena untuk bisa sembuh kita harus berbuat baik dulu. Kalau usaha lagi jatuh, usaha kita tidak akan pernah bangkit, kenapa? Karena untuk bisa diberkati kita harus buat baik dulu. Penghukuman tidak akan pernah bisa memberikan kekuatan sama kita untuk bangkit.

Jangan jadi isterinya Lot, jangan jadi gereja yang masih ditutupi veil, tirai, selubung. Waktu Yesus mati di atas kayu salib, tirai Bait Allah terbelah dua, Yesus sudah buka tirainya, Yesus bukan hanya buka tirainya, tetapi Yesus robek tirainya. Waktu Yesus robek tirainya, sudah tidak ada lagi pemisah antara kita dengan Allah, sehingga hari ini Allah bisa memberkati kita face to face. Hallelluia!

Tetapi kalau kita tetap pakai tirai, dengan kata lain mental kita tetap ada di perjanjian lama, kita tetap tidak akan bisa menerima benefit dari perjanjian yang baru, untuk bisa terima benefitnya singkirkan tirainya, buang mental yang lamanya.

Kejadian 13:14-17: 14Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, 15sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. 16Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga. 17Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Kita perhatikan ayat yang ke-14, setelah Lot berpisah daripada Abram, baru Tuhan berfirman kepada Abram: Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu. Amin!

Selama Lot bersama-sama dengan Abram, Tuhan tidak pernah kasih tahu warisannya Abram, setelah Lot berpisah dari Abram, baru Tuhan kasih tahu apa yang seharusnya Abram terima, timur barat utara selatan, seluruh negeri. Apa artinya Lot? Veil, tirai. Setelah Abram dipisahkan dari Lot, dengan kata lain, setelah tirai dibuka dari Abram, Tuhan kasih lihat apa yang mejadi warisannya Abram. Amin!

Jadi kalau mental kita tetap ada di perjanjian yang lama, yang terdiri dari hukum tertulis yang mematikan, setiap kali buat dosa dihukum, setiap kali berbuat salah dihukum, setiap kali melanggar dihukum, hal seperti ini akan memimpin kita kepada kematian. Condemnation kill! Ingat baik-baik penghukuman membawa kematian!

Sekalipun Yesus sudah robek tirainya kita tidak akan bisa melihat apa yang menjadi warisan kita, berkat, kesembuhan, protection. Kita tidak akan bisa menerima benefit dari perjanjian yang baru. Pelayan perjanjian lama mengatakan laksanakan dulu segala sesuatu yang tertulis di dalam hukum Taurat dengan setia maka Allah akan memberkati kita. Pelayan perjanjian baru mengatakan percaya sama Yesus, maka Allah akan memberkati kita di dalam Yesus berlimpah-limpah dengan tidak terbatas.

Pelayan perjanjian lama mengatakan laksanakan dulu segala sesuatu yang tertulis di dalam sepuluh hukum Taurat dengan setia maka Tuhan tidak akan menimpakan penyakit apapun kepada kita. Pelayan perjanjian baru mengatakan di atas kayu salib Yesus menanggung semua penyakit kita, kalau kita percaya sama Yesus, tidak ada penyakit yang bisa datang kepada kita. Kalau ada penyakit yang datang kepada kita, inilah kebenaran-Nya oleh bilur-bilur Yesus semua penyakit kita disembuhkan. Amin! Perjanjian Lama mengatakan lakukan hal yang baik maka Allah akan memberkati kita tetapi Perjanjian Baru mengatakan Allah akan memberkati kita di dalam Yesus, sehingga kita punya kekuatan untuk melakukan sesuatu yang baik.