MEWARISI SEMUA JANJI ALLAH

KSW_5218.JPG

Hari ini kita akan berbicara tentang warisan kita dari Tuhan. Berbicara tentang warisan, harus mengerti warisan bukan merupakan sesuatu yang kita perjuangkan. Dan warisan kita bukan hanya berbicara tentang warisan di Sorga tetapi juga warisan di dunia ini. Kata ‘ahli waris’ atau heir dalam bahasa Yunani artinya adalah seseorang yang menerima apa yang menjadi haknya berdasarkan garis keturunanan atau sonship.

Sebelum Yesus mati di atas kayu salib, status bangsa Israel yang hidup di bawah hukum Taurat adalah nephios, infant, baby, anak yang belum akil balik. Setelah Yesus bangkit dari kematian, Yesus menebus mereka yang percaya kepada-Nya dan menjadikan mereka huios, anak yang sudah dewasa secara penuh.

Kalau kita masih nephios, infant, baby, atau anak yang belum akil balik, kita belum bisa menikmati warisan, tetapi sebagai huios, anak yang sudah dewasa secara penuh, kita sudah bisa menikmati warisan kita. Banyak orang yang berkata, “Mungkin ini berbicara tentang pertumbuhan secara rohani.”

Tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan rohani, Galatia tidak berbicara tentang pertumbuhan rohani. Konteksnya adalah kalau kita hidup di bawah hukum Taurat status kita adalah nephios, infant, baby, anak yang belum akil balik. Yesus datang ke dalam dunia ini untuk mengubah status kita, bukan lagi nephios, infant, baby, anak yang belum akli balik, tetapi menjadi huios, anak yang sudah dewasa secara penuh, dan siap untuk menerima warisan.

Roma 4:13: 13Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman. Di sini dikatakan, “Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji”, ‘janji’ di sini berbicara tentang warisan kepada Abraham dan keturunannya, siapa keturunannya? Kita. Bahwa ia akan memiliki dunia. Apa janji, warisan Allah buat Abraham dan keturunannya? Memiliki dunia.

Pertanyaannya, bagaimana janji ini, warisan ini diberikan kepada Abraham dan keturunannya? Janji, warisan ini diberikan Allah kepada Abraham dan keturunannya bukan karena hukum Taurat tetapi karena kebenaran berdasarkan iman. Itu sebabnya sekarang kita tahu kenapa iblis tidak begitu suka dengan kebenaran berdasarkan iman, karena iblis tidak mau kita menerima warisan kita.

Jadi kalau kita sakit, untuk menerima kesembuhan bukan dengan melakukan hukum Taurat, ingat warisan kita diberikan bukan karena hukum Taurat, tetapi diberikan karena kebenaran berdasarkan iman. Dengan kata lain, untuk menerima kesembuhan setiap hari kita cukup mengaku, “Saya orang yang dibenarkan karena iman di dalam Kristus Yesus”, maka kesembuhan akan diberikan kepada kita.

Jadi warisan kita diberikan bukan karena hukum Taurat, tetapi karena kebenaran berdasarkan iman. Ketika iblis melihat ayat ini, iblis akan mempromosikan hukum Taurat, dan menghancurkan kebenaran berdasarkan iman. Kenapa? Karena janji Allah, warisan Allah kepada Abraham dan keturunannya yaitu memiliki dunia akan terjadi dalam hidup orang-orang yang dibenarkan karena iman.

Sekali lagi, apa yang akan iblis lakukan supaya kita jangan menerima warisan saudara? Iblis akan mempromosikan hukum Taurat. Tanpa disadari banyak orang Kristen yang mengatakan, “Kita memang diselamatkan bukan karena hukum Taurat tetapi karena kasih karunia, tetapi setelah itu kita harus tetap melakukan hukum Taurat”, sama saja.

Hukum Taurat akan merampok rasa percaya diri kita, hukum Taurat akan merampok kesadaran kita sebagai orang yang dibenarkan karena iman, hukum Taurat akan membuat kita memiliki kesadaran tentang diri kita sendiri, perbuatan kita, dosa kita, kesalahan kita, sehingga pada akhirnya kita merasa kotor, berdosa dan tidak layak menerima warisan kita.

Galatia 4:21: 21Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengar hukum Taurat? Paulus berkata, “Hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengar hukum Taurat?” Kita perhatikan baik-baik, di sini Paulus menulis kepada orang-orang percaya yang ada di Galatia yang masih hidup di bawah hukum Taurat.

Kitab Roma berkata bahwa tidak ada seorangpun yang dibenarkan karena hukum Taurat. Kitab Galatia ditujukan kepada orang percaya yang masih hidup di bawah hukum Taurat, intinya hukum Taurat tidak bisa menguduskan kita. Dengan kata lain, kita tidak bisa memiliki hidup yang kudus di bawah hukum Taurat. Kalau kita berkata, “Saya memang bukan dibenarkan karena hukum Taurat, tetapi saya memiliki hidup yang kudus karena hukum Taurat.” Nah kitab Galatia ini buat kita.

Ayat selanjutnya, ayat 22-23: 22Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? 23Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji. Ismail lahir dari seorang perempuan yang menjadi hamba, yaitu Hagar, Ismail lahir menurut daging, sedangkan Ishak lahir dari seorang perempuan yang merdeka, yaitu Sara, Ishak lahir oleh karena janji.

Ayat 24-26: 24Ini adalah suatu kiasaan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar – 25Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab – dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. 26Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita. Di sini dikatakan kedua perempuan itu adalah suatu kiasaan. Hagar adalah gunung Sinai, gunung Sinai berbicara tentang hukum Taurat, yang melahirkan anak-anak perhambaan, Yerusalem yang sekarang, Yerusalem lama, Yerusalem yang sekarang hidup di bawah hukum Taurat. Sedangkan Sara adalah Yerusalem baru, kasih karunia, perempuan merdeka.

Kalau Hagar menghasilkan anak-anak perhambaan, sedangkan Sara menghasilkan anak-anak apa? Ayat 28: 28Dan kamu, saudara-saudara, kamu seperti Ishak adalah anak-anak janji. Kita yang hidup di bawah kasih karunia, kita bukan anak-anak perhambaan, tetapi anak-anak janji.

Ayat 29: 29Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang dipernakkan menurut Roh, demikian juga sekarang. Kalau kita lihat cerita tentang Abraham, kita akan menemukan di mana Ismail menganiaya Ishak, dia yang dipernakkan menurut daging, Ismail, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, Ishak. Alkitab mengatakan demikian juga sekarang, hal yang sama terjadi, orang yang hidup di bawah hukum Taurat menganiaya orang yang hidup di bawah kasih karunia. Bukan yang sebaliknya.

Ayat 30: 30Tetapi apa kata nas Kitab Suci? “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab hamba anak perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu. Apa kata kitab Suci? Usir hamba perempuan itu beserta anaknya, usir Hagar dan Ismail, usir hukum Taurat dan semua sistemnya. Buat Tuhan ini sangat serius. Tahukah kenapa ada begitu banyak orang membenci kasih karunia? Karena iblis ada di belakang semuanya ini. Iblis tidak mau kita menerima warisan kita. Sebab hamba anak perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu.

Ini berbicara tentang warisan, kita mau menerima warisan kita? Ayat 31: 31Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka. Dengan kata lain, Paulus mau memberitahukan kita, kita tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat sehingga menjadi anak-anak perhambaan, Yesus sudah membebaskan kita dari hukum Taurat, sekarang kita hidup di bawah kasih karunia menjadi anak-anak perempuan merdeka, anak-anak janji, yaitu anak-anak yang ditetapkan untuk menerima janji Allah.

Galatia 5:1: 1Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Yang dimaksud dengan ‘perhambaan’ di sini adalah hukum Taurat. Dengan kata lain, Paulus berkata, “Kristus sudah memerdekakan kita dari hukum Taurat, karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi hidup di bawah hukum Taurat.”

Apakah kita mau menerima warisan kita? Jangan lagi hidup di bawah hukum Taurat! Ini serius, kita harus menerima warisan kita. Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran berdasarkan iman. Jadi warisan kita bukan merupakan sesuatu yang diperjuangkan, tetapi diberikan.

Mungkin kita berkata, “Sampai sekarang saya belum menerima warisan saya, kenapa kelihatannya segala sesuatunya berjalan dengan slow, lambat, kenapa saya hanya menerima sedikit demi sedikit?” Bagaimana bangsa Israel menerima warisan mereka yaitu tanah perjanjian.

Keluaran 23:25: 25Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. Di sini dikatakan bahwa Ia akan memberkati roti makanan kita dan air minuman kita. Pertanyaannya, kalau makanan dan minuman kita sudah baik, kenapa Tuhan harus memberkati makanan dan minuman kita? Kita harus menyadari dalam segala sesuatu kita membutuhkan berkat Tuhan. Bahkan ketika kita mau tidur, Tuhan berkati tidur saya, supaya saya memiliki kualitas tidur yang baik malam ini.

Ayat 26-28: 26Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul. Aku akan menggenapkan tahun umurmu. 27Kengerian terhadap Aku akan Kukirimkan mendahului engkau: Aku akan mengacaukan semua orang yang kaudatangi, dan Aku akan membuat semua musuhmu lari membelakangi engkau. 28Lagi Aku akan melepaskan tabuhan mendahului engkau, sehingga binatang-binatang itu menghalau orang Hewi, orang Kanaan dan orang Het itu dari depanmu. Kita bisa lihat apa yang Tuhan lakukan ketika Tuhan membawa bangsa ini untuk menduduki tanah yang dijanjikan kepada mereka.

Ayat 29-30: 29Aku tidak akan menghalau mereka dari depanmu dalam satu tahun, supaya negeri itu jangan menjadi sepi, dan segala binatang hutan jangan bertambah banyak melebihi engkau. 30Sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri itu. Di sini dikatakan sedikit demi sedikit Aku akan menghalau mereka dari depanmu, sampai engkau beranak cucu sedemikian, hingga engkau dapat memiliki negeri itu. Sedikit demi sedikit. Sedikit demi sedikit.

Setiap kali kita mendeklarasikan iman kita, “Saya adalah orang yang dibenarkan karena iman di dalam Yesus”, maka kita menerima warisan kita sedikit demi sedikit. Mungkin kita berkata, “Saya mau seluruh warisan saya”, betul bangsa Israel mendapatkan seluruh tanah perjanjian pada akhirnya, tetapi Tuhan memberikannya kepada mereka sedikit demi sedikit.

Jadi Tuhan memberikan warisan kepada kita sedikit demi sedikit karena Tuhan mau kita kuat terlebih dahulu, sebelum Tuhan memberikan seluruhnya kepada kita, Tuhan persiapkan segala sesuatu untuk kebaikan kita. Tadi dikatakan, “Supaya negeri itu jangan sepi, supaya binatang hutan jangan bertambah banyak melebihi engkau.”

Banyak orang yang sudah diberkati luar biasa, apa yang terjadi, istrinya diceraikan. Banyak orang yang sudah diberkati, mereka lupa kepada Tuhan, sudah tidak ke gereja lagi. Dengan kata lain, berkat yang Tuhan berikan tidak menolong mereka, tidak membangun mereka, sebaliknya merusak mereka. Tuhan tahu kapan segala sesuatu diberikan kepada kita, supaya kita bisa meng-handle berkat yang Tuhan berikan. Jadi jangan kecewa, jangan putus asa, sedikit demi sedikit, tiba saatnya kita akan menerima warisan kita lebih dari apa yang kita pikirkan.

Sedikit demi sedikit, sampai kapan? Sampai engkau beranak cucu, hingga engkau dapat dapat memiliki negeri itu. Tuhan kasih sedikit demi sedikit sampai kita kuat dan siap menerima, supaya waktu kita menerima warisan kita, warisan yang kita terima tidak menghancurkan kita.

Bagaimana caranya kita menerima warisan kita sedikit demi sedikit? Yang pertama, setiap hari deklarasikan iman kita; saya adalah orang yang dibenarkan karena iman di dalam Kristus Yesus. Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran berdasarkan iman. Deklarasikan, maka kita akan melihat hal-hal yang baik terjadi sedikit demi sedikit di dalam hidup kita.

Yang kedua, Kisah Para Rasul 20:32: 32Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. Di sini Paulus berkata, “Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian, warisan yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan.”

Banyak orang Kristen yang rajin membaca Alkitab, banyak orang Kristen yang rajin mendengarkan khotbah di radio, di TV tetapi sayangnya yang dibaca atau yang didengar adalah firman tentang hukum Taurat, firmannya kembali kepada hukum Taurat, bukan firman kasih karunia Allah.

Di sini dikatakan, “Firman kasih karunia Allah berkuasa membangun kamu dan berkuasa untuk menganugerahkan, memberikan kepada kamu bagian, warisan yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan Allah.” Lihat urutannya: membangun kemudian menganugerahkan. Kuat terlebih dahulu baru diberikan.

Sebab bukan karena hukum Taurat diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran berdasarkan iman. Jadi untuk menerima warisan kita, yang pertama setiap hari deklarasikan iman kita bahwa kita adalah orang yang dibenarkan karena iman di dalam Kristus Yesus.

Yang kedua, luangkan waktu kita untuk terus membaca dan mendengar firman Tuhan, yaitu firman kasih karunia Allah, karena firman kasih karunia Allah berkuasa membangun dan menganugerahkan semua bagian atau warisan yang sudah ditentukan menjadi bagian kita.